Reinkarnasi Kertas -> Armada

Digawangi oleh Rizal (vokal), Andith (drum),
Endra (bass), Mai (gitar) dan Radha (gitar).
Band ini sebelumnya bernama Kertas Band, dengan Argha
yang kini digantikan oleh Mai. Kertas kemudian
melejit menjadi salah satu band yang diperhitungkan di Palembang.
Beberapa festival mereka ikuti dan hasilnya
tidak mengecewakan. Dari beberapa prestasi
yang mereka raih yakni, Rizal dinobatkan sebagai
the Best Vocalist Festival Cyberb Tech
Universitas Bina Dharma 2004 dan juga
jadi Finalis 3 besar dream band 2005 untuk
daerah Jakarta dan Bandung.
Seiring dengan prestasi yang diraih, cukup
banyak tawaran manggung. Sampai suatu ketika,
saat mereka manggung di satu daerah di sumatera,
seorang produser dari Jakarta menawari mereka
untuk rekaman album dan hijrah ke Jakarta.
Tawaran itu langsung mereka terima dan mereka pun ‘terbang’
ke Jakarta. Mereka merilis album perdana bertajuk
“kekasih yang tak dianggap” pada november 2006
yang membuat band ini mendadak ngetop di blantika musik indonesia.
Penggarapan album perdana ini banyak dibantu musisi
senior seperti Adith The Fly, Benny Vena, Ian Protonema,
Heydie Ibrahim Eks Power Slaves, Dd Crow Roxx,
Dan Andy Juliet. Euforia rekaman album perdana tersebut,
membuat personel kertas band terlena. Kontrak album
tidak dipelajari dengan seksama, termasuk soal royalti
dan pembagian honor manggung. Alhasil, ketika kemudian
muncul pertanyaan soal itu, label “berkilah”
sudah diatur semua di kontrak.
Kini, sembari menjalani proses hukum yang terjadi
dengan label lamanya, anak-anak kertas band mencoba
“lahir” baru. Diawali dengan perubahan nama menjadi
armada band. Sayangnya, karena “stres” lantaran
menghadapi persoalan hukum, argha memilih kembali
ke palembang. “dia sedih banget, sampai akhirnya
pilih balik ke palembang,” jelas sang drumer, Andhit.
Armada langsung masuk ke manajemen baru.
Tentu belajar dari pengalaman, kini mereka lebih
berhati-hati membaca kontrak dan semua perjanjian
yang menyangkut nasib band ini. “kita sadar kok,
kalau dengan ini artinya kita kembali lagi
ke awal atau nol lagi,” kata Rizal.