Armada Tak kurangi Kegiatan di Bulan Ramadhan

Sabtu, 21 Agustus 2010 Kapanlagi.com -
Sukses dengan single Mau Dibawa Kemana
dan Bukalah Hatimu menjadikan band Armada
bersibuk ria. Bahkan pada bulan puasa mereka
terus bergiat memenuhi undangan. Padahal
semula hal ini tidak diperkirakan sebelumnya.
Hal ini berbeda jika dibandingkan band lain
yang justru mengurangi jadwal bermusik.
"Awalnya kami pikir Ramadhan berkurang,
Eh malah sehari bisa dua kali manggung.
Sampai H-1, kami tetap manggung. Lebaran
baru mudik ke Palembang," ujar Rizal sang
vokalis yang langsung diangguki personil lain
di RCTI, Sabtu (21/8). Tak hanya itu mereka
juga terpaksa merelakan jauh dari keluarga
saat menjalankan ibadah puasa. Namun ulah
band ini dimaklumi para anggota keluarga
masing-masing kendati sebelumnya ditawarkan
pihak manajemen akan mengurangi kegiatan atau tidak.
"Kami ditanya manajemen, mau libur atau jalan terus,
kami pilih jalan terus. Karena dua tahun
kemarin sudah kebanyakan libur. Lebaran ke dua
mau manggung lagi ke Medan, Sumatera," lanjutnya.
Ditanya apakah tidak kangen dengan keluarga
saat Ramadhan, Rizal menggeleng. "Sudah biasa aja sih,
sudah biasa puasa jauh dari keluarga. Sudah tiga
tahun kami di Jakarta. Biasanya awal puasa kami
balik ke Palembang. Tapi karena sekarang banyak manggung,
kerjaan padat, mau nggak mau," pungkasnya.


Personil Armada Pernah Berasmara Subuh

Jumat, 20 Agustus 2010 Kapanlagi.com -
Bulan puasa bagi anak muda menjadi sebuah
kesenangan sendiri. Sebab banyak yang dilakukan
pada bulan tersebut, misalnya beribadah sambil mejeng.
Itu pula yang pernah dilakukan semua anggota band Armada.
Bahkan tak jarang mereka juga membunyikan petasan pada
subuh jelang pagi tersebut. "Di sana juga ada 'asmara subuh'.
Jadi, kalau di sana, saat imsak itu ada sirine
yang kenceng banget. Habis subuh, dalam
perjalanan pulang ke rumah, itu biasanya jalan-jalan dulu,
ada yang pacaran, main petasan tapi itu dulu sebelum ke Jakarta,"
terang Rizal dan langsung diiyakan Mai, Radha, Andith
dan Endra usai mengisi acara di RCTI, Jumat (20/8).
Diakui lagi banyak perbedaan pada bulan itu saat
mereka berada di Jakarta. Semisal tidak adanya makanan
khas Palembang alias empek-empek kala berbuka maupun bersahur.
"Di sana makan gratis, di sini (Jakarta) bayar.
Kan makannya di rumah orang tua. Ha-ha-ha.
Suasananya lebih kekeluargaan banget. Ada orang tua,
adik, pacar. Tapi yang mencolok perbedaannya
di sana adalah makanannya. Mau berbuka atau sahur,
di sana selalu ada empek-empek. Jadi kalau mau ngerusak gigi,
silahkan tinggal di Palembang," imbuhnya lalu tersenyum.