Armada Band Bantah Plagiat Lambang Band Garasi

Rabu, 07 April 2010 Kapanlagi.com -
Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba nama
Armada Band disangkut-pautkan dengan masalah plagiat.
Hal itu datang langsung dari Fedi Nuril,
pentolan Band Garasi yang merasa
lambang atau logo bandnya 'dicuri' oleh band
asal Palembang tersebut. Fedi menuturkan hal
itu langsung ke publik lewat akun Twitter miliknya.
Dalam akunnya, Fedi menulis,
"Armada Band. Pencuri lambang tangan Garasi.
We'll see what happen after we release
the new album \m/\m/" - via UberTwitter.
Menanggapi hal tersebut, vokalis Armada Band,
Rizal, yang dihubungi lewat Blackberry Messenger
langsung membantah hal tersebut. Menurutnya,
band yang ia motori bersama Mai,
Radha, Endra, dan Andith tersebut sama sekali
tidak melakukan 'kejahatan' yang dituduhkan Fedi.
"Kita gak pernah tau Garasi punya lambang seperti apa,"
tulis Rizal lewat chat di BBM dengan reporter
KapanLagi.com. Ia dan personil band lainnya
juga tidak merasa terganggu dengan status yang
dikeluarkan Fedi tersebut, "Kalo gw sih santai
aja menyikapinya..." Yang pasti, lanjut Rizal,
Armada bukan band plagiat. Jadi, apa yang 'dituduhkan'
Fedi' bahwa mereka telah mencuri lambang tangan milik
Garasi adalah tidak benar. "Kalo soal 'mencuri'...
Armada gak pernah mencuri lambang siapapun..,"
tegas Rizal lagi.


Armada Band Pukau Penggemarnya di Medan

Selasa, 06 April 2010 Kapanlagi.com -
Sepenggal hits yang sempat merajai blantika musik
Tanah Air dan mampu memikat hati para kaum hawa,
Kekasih Yang Tak Dianggap, dirilis di tahun 2006,
dilantunkan Kertas Band sempat hilang dan tak
terdengar lagi. Namun, saat itu personil Kertas
Band bukan vakum, tapi kembali bangkit dengan nama
dan simbol baru, Armada Band. Kini pun dengan nama
yang baru, Armada dapat diterima dan tetap mampu
memikat hati para penggemarnya. Hal inilah yang
dibuktikan Armada yang digawangi Andith (drum),
Rizal (vocal), Endra (bass), Mai (guitar) dan
Radha (guitar) saat tampil perdana di Kota Medan
pada Minggu (4/4), saat tampil di area Pekan Raya
Sumatera Utara (PRSU). Dengan balutan serba hitam,
Armada tampil menghentak panggung sekitar pukul 21.00 WIB.
Ratusan penonton yang hadir saat itu langsung menyambut
kehadiran Rizal dan kawan-kawan di panggung.
Panggung langsung dihentak dengan hits Cinta Itu Buta,
Pangeran, Gagal Bercinta, hadirnya tiga hits ini
saat itu disambut dengan hangat dan belum mampu
memanaskan panggung. "Apa kabar Medan, senang sekali
kami tampil buat para pasukan Armada. Mari bernyanyi,"
kata Rizal yang mengajak para Pasukan Armada
(sebutan bagi para fans Armada, Red) bernyanyi.
Hingga panggung dihentak dengan hits Bukan Dewa.
Dengan interaktif Rizal dan kawan-kawan terus
menghentak panggung, ratusan penonton saat itu pun
langsung menyambut dengan meriah. Tapi, seakan mengerti
akan keinginan para penonton saat itu, sebuah petikan
musik dihadirkan, sehingga mendapat aplaus yang meriah
dan jeritan histeris, khususnya para kaum cewek.
Rizal saat itu langsung menghadirkan satu hits
yang sangat manis, Pemilik Hati, menyusul satu hentakan
musik dimainkan yang berasal dari album pertama saat
bernama Kertas, Kekasih Yang Tak Dianggap.
Hingga di penghujung akhir penampilan para personil Armada
juga menunjukkan kemahiran dengan petikan musik
mengajak penonton bernyanyi. Kali ini hadir hits
Mau Dibawa Kemana, hingga menyusul Buka Hatimu.
Saat itu seluruh penonton juga terhipnotis menyanyikan
setiap beat-beat lagu yang dibawakan Rizal.
Dalam aksi panggung Armada yang terbilang sukses ini,
sempat diwarnai beberapa kali insiden adanya aksi
saling lempar botol air mineral dan keributan
yang berhasil dihalau pihak kepolisian.
Sedangkan sang vokalis Rizal saat di atas panggung
juga tak mampu menahan emosinya, yang meminta
agar penonton tenang. "Jangan ada ribut-ribut,
mau dilanjutkan tidak. Saya ini asli orang
Sumatera juga, dari Palembang, semuanya jangan ribut,"
teriaknya saat itu, yang sempat menghentikan aksi musik.
Tapi hal ini dimengerti oleh penonton dan tak
berlangsung lama aksi panggung pun dilanjutkan.